Wednesday, 22 June 2011

Morning Sickness


Morning sickness biasa menyerang wanita yang hamil muda. Sebuah penelitian menemukan ada kaitan antara morning sickness dengan anak yang dilahirkan. Para peneliti di Sick Kids Hospital mengatakan morning sickness bisa membuat anak-anak lebih cerdas.
Sebuah studi baru yang muncul dalam The Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa perasaan mual meningkatkan perkembangan syaraf anak jangka panjang. Penelitian ini merupakan pertama kalinya yang menilai dampak langsung dari morning sickness dengan perkembangan syaraf anak-anak.
Studi terdahulu menunjukkan bahwa ada manfaat dari morning sickness, namun efek jangka panjang bagi anak-anak belum pernah diteliti sebelumnya.
“Temuan kami menunjukkan hubungan antara NVP dan peningkatan perkembangan syaraf pada keturunannya,” kata Dr Irena Nulman, penulis utama studi ini seperti dilansir DigitalJournal, Ahad (6/2).
“NVP adalah fenomena fisiologis yang luas dan membingungkan yang belum cukup dipelajari,” tambah Nulman, Direktur Program Asosiasi Program Motherisk, SickKids Associate Scientist.
Peserta penelitian ini direkrut menggunakan database hotline NVP Motherisk. Para peneliti menggunakan 121 wanita yang dihubungkan secara hotline sejak 1998 hingga 2003. Para peserta ini dibagi ke dalam tiga kelompok pasangan ibu dan anak. Yakni ibu yang mengalami morning sickness dan diobati dengan diclectin (obat yang digunakan untuk mengobati mual dan muntah selama kehamilan), kelompok orang-orang yang mengalami morning sickness dan tidak mengambil diclectin, dan mereka yang tidak mengalami morning sickness.

Kemudian, anak-anak yang sudah berusia 3-7 tahun diberikan tes sesuai standar usia untuk mengukur kecerdasan mereka dan perilaku. Sementara faktor luar yang diteliti termasuk IQ sang ibu, jumlah rokok yang dihisap per hari, konsumsi alkohol, dan status sosial ekonomi.
Hasilnya, penelitian ini menunjukkan bahwa semua anak-anak di tiga kelompok memiliki rata-rata normal untuk hasil perkembangan saraf. Yang mengejutkan adalah anak-anak yang ibunya morning sickness menunjukkan nilai yang lebih tinggi pada kinerja IQ, kefasihan verbal, pengolahan fonologi, dan memori numerik. Penggunaan diclectin tidak membuat perbedaan dalam kecerdasan anak-anak. Tingkat keparahan morning sickness memang membuat perbedaan seiring dengan IQ ibu.
“Hasil dari studi ini menekankan perlunya penyelidikan ilmiah lebih lanjut hingga ke dasar fisiologis NVP,” kata Dr Gideon Koren, Direktur Program Motherisk, Peneliti Senior pada SickKids dan Profesor Pediatri, Farmakologi, Farmasi dan Genetika Kedokteran di University of Toronto.

No comments:

Post a Comment